Description
Tak sampai sepuluh menit, motor hitam Rino pun berhenti. "Thanks ya.. besok ga usah repot-repot nganterin gue balik." Ucap Alya sembari mengembalikan helm. "Gue ga merasa di rep.." "Dah ya. Dah malem. Thx." Ucap nya memotong ucapan Rino Lalu Alya membalikkan badan dan terkejut ketika melihat dua orang laki-laki menatap ke arahnya dengan tatapan antara kaget dan bingung. "Abis dari mana, Yak?" Tanya Albar. "G-gue abis kerkel." Jawabnya asal. "Yang bener?" Tanya salah satu dari mereka dengan tatapan tidak percaya. "Iya, ga percaya amat dah." "Raf, suruh Alya masuk." "Ayo." Ajak Rafinzha sambil menarik tangan kanan Alya. Sementara itu, di dalam rumah tepatnya di ruang tamu. "Yak, Rino?" Tanya Rafinzha memastikan. "Heem." "Sejak kapan?" "Kemaren atau dua hari lalu kalo ga salah." "Oh, napa lo ga telpon gue? Biasanya juga apa-apa nelpon." Ucap Rafinzha sinis. "Dih, kok lo marah si?" "Ya lo juga kenapa ga cerita sama gue?" "Cerita apa?" Ujarnya seolah-olah tidak ada sesuatu yang dia tutupi. "Lo aneh minggu ini." "Aneh apanya?" "Selesai ngampus buru-buru pulang, gue ajakin nonton pas malem lo selalu ketiduran cepet, mata lo panda banget, lo pernah dihukum sekali gara-gara gak ngerjain tugas. Hm? Itu apa? Kurang bukti?" Ucap Rafinzha berusaha untuk meredam emosinya. Sementara Alya menghembuskan nafas lelah lalu menyenderkan tubuhnya di sofa. "Oke gue cerita." Ucap Alya kemudian.
VISUAL
