PROLOG

[COMPLETED]

Sesuatu yang mendadak, pasti terlaksana dengan lancar.

Sama halnya saat mereka berdua di pertemukan dengan seorang anak kecil manis sore itu.

Sempat terlintas dalam pikiran mereka kalau anak itu pembawa petaka. Ternyata malah sebaliknya. Anak itu yang mengikat mereka berdua, sampai kejadian besar menimpa mereka.

Kehidupan tidak ada yang sempurna tanpa halangan. Apalagi kehidupan mereka yang terlibat ikatan.

Sampai mereka paham, kalau ego-lah yang jadi penentu segalanya.

Mungkin bisa di bilang kebetulan. Tapi, ini semua kebetulan manis yang sudah di gariskan.

Copyright©2020 by Pramesti Regita