Prakata

Tubuh mereka saling mengisi dan melebur. Berbagi nafas dalam satu selimut panas yang sama. Meraih segala nikmat di tiap malam-malam yang panjang. Saling memberikan kepuasan satu sama lain, hingga menjadi candu dan ketergantungan.

Baik Tania atau Agam tak pernah menyangka hubungan mereka dapat berlanjut hingga sejauh ini. Hubungan yang hanya diawali dari kegilaan satu malam yang akhirnya disepakati tetap dapat berlanjut dalam konteks hanya untuk saling membantu melupakan masalah masing-masing, kini menjelma menjadi hubungan sah dan resmi Dimata agama dan Negara.

Tanpa dasar cinta dan hanya berlandaskan kebutuhan biologis dan hanya Pelarian, mereka menikah. Akankah dapat bertahan selamanya?