Start Reading
Description
Dia memintaku untuk menikahinya. Aku tertawa kencang melihat ekspresinya. Terlalu serius. Lalu, aku pun tersenyum mengiyakan dan tertawa lagi. Palingan dia hanya latihan akting denganku bukan? "Itu akting yang bagus. Gue yakin perempuan manapun akan mengiyakan lamaran lo." "Tadi itu bukan akting. Gue serius, ngajak lo nikah." Oh tidak. Ini pasti sebuah kesalahan. __________________________________________________________________________________ Update setiap hari Selasa.
Prolog
Continue Reading on Wattpad