Description
Baginya, kesan pertama untuk menjadi pegawai baru adalah harus disiplin, tepat waktu, dan tampil rapih. Tapi, tidak dengan Ivy kali ini. Di hari dimana ia akan melakukan interview, justru ada sebuah kejadian tak terduga. "Kenapa diem aja, Pak? Ayo naik, saya juga ada agenda setelah ini." Ivy terus menyodorkan helm kepada customernya. Menjadi driver ojek online tidaklah mudah, dan Ivy juga melakukannya dengan terpaksa karena untuk kebutuhan sehari-harinya. "Ehem! Ka-kamu, gimana kalo kamu jadi istri saya?" Arbi dengan lantang bertanya dihadapan Ivy. "Kalau saya tolak, apa konsekuensinya?" Tantang Ivy. "Kalau kamu tolak, maka saya akan langsung melamar kamu dihadapan orangtuamu." Apakah Ivy akan luluh, lalu menerimanya?