Description
⚠️WARNING⚠️ [CERITA DEWASA & AWAS BAPER] "Pertemuan adalah takdir dan setiap pertemuan akan selalu membawa kita ke takdir yang lain" Begitulah kalimat yang pantas mendeskripsikan nasib seorang gadis bermata sipit dengan kulit putih oriental yang sedang terpaku menatap selembar foto dirinya kecil bersama kedua orang yang saling melempar senyum lebar. Ayahnya dan wanita yang baru ia kenal satu jam lalu. Kini takdir bagaikan menampar dirinya kepada kenyataan, selama ini ibu kandungnya adalah wanita yang sudah terbaring lemah di atas kasur itu, bukan wanita yang tinggal seatap dengannya beberapa tahun silam. Tak hanya sampai disitu, ternyata dosen yang amat ia kagumi adalah oomnya sendiri. Sangat tidak masuk akal, seakan hidup di dalam film dengan banyak plot twist. Apa apaan ini? Sungguh kenyataan macam apa yang harus ia hadapi? ▪︎▪︎▪︎ "Memang seharusnya kita tidak pernah bertemu, aku benar-benar menyesal telah mengenalmu, aku pikir cintaku terbalaskan dengan tulus tetapi tidak kamu hanya memikirkan perasaanmu yang penuh keegoisan. Begitu keji kamu melecehkan aku Han, dan begitu jahatnya juga kamu mengancam aku dengan niat menyebarkan video itu. Silakan saja Han, silakan. Kamu tidak akan pernah melihatku lagi sampai kapan pun" Ucap Gabriella dengan lantang dan begitu fasih, jantungnya berdebar sangat kencang tangannya terasa begitu dingin, bulir keringat luruh dari sudut keningnya, lantas ia mematikan telepon, menghela napas sejenak dan memutar badan yang tak disangka mendapati dosen impiannya tengah memperhatikan sambil menghisap cerutu, seharusnya ia juga tidak bertemu dengan dosen itu. Seharusnya memang tidak pernah bertemu dengan siapa pun.
Awal mula
