Description
"Emangnya bisa disebut sayang kalau cuma satu orang yang berjuang?" Vanya muak sama semua cewek yang seakan rela diperbudak oleh cinta. Seakan rela disakiti atas nama cinta. Padahal, menurut Vanya itu bukan cinta, tapi bodoh. Menurut Vanya, semua cowok itu sama aja. Nggak bisa dipercaya. Hingga suatu waktu, Vanya ketemu sama seorang cowok bernama Regan. Regan itu sadis, nyebelin, dan seakan nggak bisa senyum, tapi menurut Vanya, Regan itu sosok yang beda seratus delapan puluh derajat kalo dibandingin sama cowok-cowok yang pernah dia temuin sebelumnya. Apakah pertemuannya dengan Regan bisa mengubah pemikiran Vanya? Apakah Regan bisa menghapus luka yang Vanya pendam selama ini? Atau justru akan menambah luka untuk Vanya? Ada rahasia dan teka-teki di antara Regan dan Vanya yang akan kita ungkap bersama-sama.