Start Reading
Description
Kalau kecewa bukan lagi perasaan tungggal milik manusia yang menyerah, entah apalagi yang harus dibicarakan selain amarah. Degup jantungnya tak lagi seirama. Deru napasnya tak lagi setenang sang kenang. Rintihan sakitnya kian menyiksa. Siksa batin itu kian terasa. Menyiksa. "Kenapa harus ada kata andai? Semuanya sudah terlanjur. Semua ini sudah terjadi. Apa yang salah dari aku?" "Perhatianmu." 2020/bercerita Ruangsenjanii
Prolog
Continue Reading on Wattpad