Start Reading
Description
Arvia lelah dengan hidupnya. Seringkali, gadis itu merasa ingin menyerah. Bahkan, rasa ingin melakukan percobaan bunuh diri sempat terbesit di pikirannya. Segumpal sesak sering berkumpul di rongga dada, meremas erat jantung Arvia, dan membuatnya ingin berteriak keras untuk melepaskan gejolak luka yang tertanam dalam di relung hatinya. Kadang, Arvia merasa ingin marah pada takdir. Kenapa harus aku?! pikirnya. Arvia hampir tidak kuat. Dia bosan menghirup udara bersama raga yang penuh luka. Gadis itu ... ingin mati saja. ______________________________________________________ πππ ππ§ππ©π©ππ£π πΎπππ‘π‘ππ£ππ #4 Β© maev_exzth Januari 2020
Prolog
Continue Reading on Wattpad