Start Reading
Description
Kami mahasiswa punya mata untuk melihat! Kami mahasiswa punya otak untuk berpikir! Kami mahasiswa punya hati untuk menilai! Kami mahasiswa punya semangat untuk bergerak! Mahasiswa untuk rakyat! Mahasiswa untuk Indonesia! - Mahasiswa, 1998 Bima, ketua Fakultas Sastra, terjun dalam aksi demonstrasi mahasiswa 1998. Bersama jutaan mahasiswa lain dia menuntut hal-hal krusial pada pemerintah saat itu. Kerusuhan terjadi di tengah-tengah demo. Pikirannya terpecah, selamatkan massa, dirinya, atau Resha yang adalah primadona Fakultas Hukum sekaligus kekasihnya?
Semarang, Mei 1998
Continue Reading on Wattpad