Description
Fajar.. Aku memohon tidak bertemu dirimu lagi. Aku lelah dengan duka ini. Setiap pagi aku membenci diri. Kenapa harus bangun, Ketika detik-detik pertemuan dengan dia yang kukasihi. Fajar... Aku memohon tidak bertemu dirimu lagi. Aku sakit dengan rindu ini. Setiap pagi aku patah Berharap yang terjadi padaku hanya mimpi. Dia yang kucintai pergi. Dan tidak pernah kembali. Dia yang kucintai hilang. Dan tidak pernah kutemukan lagi. Membuatku kesepian disini. "Mmm, bagus juga puisinya," ujar Juro tiba-tiba. "Sejak kapan lo disini?" tanya seorang gadis, kaget. "Dengar baik-baik." Juro duduk disamping gadis itu, lalu merangkul bahunya. "Jika dukamu terlalu berat, panggil namaku tiga kali, maka aku akan berada dimanapun kamu berada," ujarnya serius. "Aku akan menghapus dukamu lalu memelukmu, kalau boleh. Hehehe." Wajahnya berubah usil. Plakk Sebuah tamparan keras dilayangkan si gadis ke wajah Juro, "dasar gila!" Gadis itu pergi meninggalkan Juro yang tampak kesakitan. "Dia yang lu maksud?" kata Juro sambil tersenyum penuh arti.
PROLOG
