Description
Kenikmatan terbesar manusia sesungguhnya ada pada yang ia punya saat ini. Orang tua, saudara, istri, anak-anak, harta, ilmu dan lain sebagainya. Bersyukurlah dengan yang secara nyata ada di depan mata. Realitas ini mengajarkan kita tentang banyak hal. Pertama, dengan pemberian Tuhan yang begitu banyak, sudah saatnya kita selalu bersyukur baik dalam hati, lisan maupun perbuatan atau tingkah laku. Kedua, dengan keberadaan nikmat itu, mestinya kita tidak lupa atau pura-pura lupa atau sengaja tidak ingat, bahwa keberadaan itu membuat kita tidak sendiri. Setiap waktu mereka ada, mereka menemani dan menunjukkan bahwa sejatinya kita memang masih berada di bumi. Ketiga, kehadiran mereka mengajak kita untuk tidak memikirkan jiwa dan raga seorang diri. Mereka mengajak agar jiwa dan raga tetap bersinergi dan terintegrasi secara kontekstual. Keempat, benda maupun jiwa yang sedang dalam pelukan dan genggaman kita adalah nilai yang memberi ruang setiap manusia belajar akan makna dan belajar memaknai nilai-nilai itu sehingga kehidupan dunia menjadi lebih berkualitas. Sanggau, 1 Ramadan 1440 Hijriyah
BELAJAR DARI NIKMAT
