love and faith

Kita sudah terlalu larut dalam hubungan yang amat terlarang ini.
Bagaimana mungkin Tasbih di jemariku mampu menggantikan Salib yang ada di lehermu.
Rasanya tak tega jika harus ku renggut kau dari keluargamu.
Begitupun aku, sedikitpun tak terniat akan meninggalkan tuhan dan keluargaku.
Tak singkat perjalanan kita, dari kau bukan siapa-siapa, sekarang menjadi lelaki yang berguna bagi keluargamu.
Sudah ku temani kau dari angka nol hinggal sekarang menjadi angka 100.
Bahkan setiap sudut kota kecil ini selalu melukis kenangan bodoh kita, ku rasa tak singkat perjalanan 7 tahun lamanya bersama, wajar saja kenangan itu makin kuat menderu dada.
Kau tahu, keputusan untuk berpisah bukan hal yang ku inginkan.
Pernah ku berfikir untuk melepaskan semuanya demi bersama mu. Lalu ku ingat lagi akan tuhanku dan keluargaku.
Semuanya imbang, aku cinta kau, aku ingin kau, bahkan aku tak rela kau dengan wanita lain kecuali aku.
Nyatanya kini, kau mesti pergi.
Kau tinggalkan aku dengan berjuta rindu dan kenangam yang menghancurkan jiwaku.
Aku nyaris gila akibat pergimu.
Hari itu akan ku tandai sebagai hancurnya hubungan kita sebab berbeda.
Kecupan terakhir itu, hangatnya tubuhmu kala itu tak mampu lagi ku dapatkan sekarang.
Sungguh, kita berpisah sebab berbeda.
Tak mungkin rasanya ku pinta untuk kau berkhianat terhadap Tuhanmu juga keluargamu.
Ku bunuh saja impian berumah tangga, Akan ku asingkan semua kisah kita. Bahkan kenangan yang mampu menghujam jantungku setiap saat akan ku kubur sedalamnya lautan.