Prolog

Biru yang mengikuti langkah semesta, seolah mata angin tak lagi berbicara. Memendam benak di dalamnya, di jalan yang berbeda dengan arah yang sama. Di tempat kita berpijak, tepat dimana semesta berpusat, biru akan mengikuti tanpa terliputi. Ke mana pun yang kau mau, aku akan memegang prinsip biru. Menetapkan semesta kita menjadi tujuan utamanya, tanpa tapi dan terkecuali.

©copyright Listikay
Januari 2020