PROLOG

Berurusan dengan seorang Elang layaknya mimpi bagi Dyra, kakak kelas yang terkenal dengan ketampannya itu selalu saja meganggu bahkan tak segan untuk menyakiti.

Tapi ia pun tak bisa memungkiri rasa cinta yang hadir akibat perlakukan Elang, ia ingin membenci tapi rasa tersebut selalu saja tak mau mengalah.

Belum lagi kelainan yang membelenggu membuat Dyra tak percaya diri, ia harus siap menerima cacian dan makian dari semua orang, bahkan berusaha tak peduli walaupun rasanya terlampau sulit.

Dalam keterpurukannya, seorang datang layaknya malaikat tak bersayap, mengulurkan tangan pada Dyra dan siap membantu semua masalahnya.