Start Reading
Description
Gadis itu hanya bisa mengerjapkan matanya tak percaya. Tulisan yang terbubuh rapi itu lama-kelamaan semakin mengabur, seiring air matanya yang mulai merembes keluar. Kakinya mulai gemetar. Dan tubuhnya mulai lemas. Untuk beberapa saat ia hanya bisa berdiri mematung. Gadis itu memejamkan matanya perlahan, mengambil napas untuk menguatkan niatnya. Perlahan dia berbalik ke belakang. Dan mata sembabnya langsung bersitatap dengan bola mata sehitam jelaga yang selama ini menjadi penopangnya. Dia masih sama. Dia laki-laki yang sama. Dan mata itu masih menatapnya dengan cara yang sama. "Aku tau sejak awal kamu berbeda." Laki-laki itu tersenyum. "Kita tak sama. Itulah alasan mengapa kita tak bisa bersama."
Prolog
Continue Reading on Wattpad