Description
Rasa ngeri merayapi setiap sel di tubuh Yuki, memenjarkan potongan-potongan nyali yang tersisa dalam diri gadis itu. Yuki terkesiap, gadis itu gemetar ketakutan melihat sesuatu -tidak- seorang pemuda dibawah onggokan daun dengan kondisi mengenaskan. Masih bernyawakah? Atau.. Tidak-tidak. Ia harus positif thinking. Mungkin saja seseorang dibawah sana masih bernyawa -walau ia sendiri tak yakin berapa presentase pemuda itu bertahan hidup dicuaca sedingin ini. Terinspirasi dari cerita Singularity milik author favorit saya @Chimaggie. Awalnya mau bikin lanjutan cerita itu dengan imajinasi saya -karena penasaran ceritanya kok belum di lanjutin- tapi saya memutuskan buat yang berbeda tapi ada yang sama -Maaf, Stefan-nya sakit jiwa- Kritik dan saran sangat di perlukan. Jangan lupa tinggalkan jejak seperti vote dan komentar. Karena setiap jejak yang kalian tinggalkan sangat penting untuk author agar lebih rajin lagi menulis cerita.