Start Reading
Description
Kau pernah membuatku merasa berharga, sebelum engkau hempaskanku bagai sampah. Aku percaya pada bahtera ini, percaya kita akan dapat melewati berbagai badai bersama. Tapi.... Di sini, di waktu itu kau malah meninggalkanku. Sendiri dengan pikiran yang terus berbisik bahwa aku orang gila. Di mana kau? Kemana kau akan membawa anak kita? Mengapa kau pergi? Di saat kaki ini tertahan oleh pasungan. Aku menunggu. Terus menunggu. Namun.... Kau tidak pernah datang membantuku lepas dari jeratan ini. Kau seorang pembohong, sayang. Kau penginkar janji.
Prolog
Continue Reading on Wattpad