Description
Hari semakin singkat memandangmu, pagi cepat siang,siang cepat sore, dan sore cepat malam sama halnya seperti aku merindukan setiap suasana wajahmu, yang terkadang aku tak tau bagaimana cara ymenyebutnya. Entah itu rindu atau kekagumanku saja. semakin waktu cepat berhenti aku pun harus dengan siap berhenti pula. maksudnya berhenti memandang wajahmu. walau terkadang hanya waktu kosonglah yg bisa membuatku sempat memandangmu. Aku selalu menunggu hari hari kosong itu, meski kadang sulit untuk di perkirakan. Hanya saja aku pun sempat menjadi bodoh, karena wajahmu yg ku pandang tak membalas dengan senyuman, dia malah terdiam seolah olah aku tak memandangnya. padahal pandangan itu selalu tertuju padanya.. akan tetapi aku tetap merasa senang di lain waktu kamulah yang memandangku, dengan mengarahkan senyuman yg aku sendiri tidak tau apa artinya~