Prolog

Dia sempurna, kaya, tampan, tinggi, putih, memiliki banyak wanita yang mengantri untuknya dan hampir tidak memiliki celah sedikitpun - Plan untuk Mean.

Dia tidak memiliki apapun, dia orang biasa, tatapannya dulu begitu jujur dan hangat kini penuh dengan kebohongan, tidak ada kebahagiaan, tidak ada kehidupan, orang lain yang melihatnya akan berpikir bahwa dia hidup dengan normal, tapi tidak! Dia hidup di atas luka yang telah aku goreskan dihidupnya - Mean untuk Plann

"Forgive him and forgive your self, happiness will come soon..."

Bad summary!!