Description
❞Takdir memang lebih kejam dari psikopat.❞ Apa yang akan kau lakukan jika terbangun pada suatu pagi dengan sebuah bekas luka di lehermu? Bekas luka yang tidak bisa hilang bahkan setelah berminggu-minggu. Bekas luka yang tidak bisa kau ingat darimana asalnya. Bekas luka yang tiba-tiba akan terasa nyeri disaat-saat tertentu. Bagaimana jika tiba-tiba kau tidak bisa mengingat apa yang terjadi dalam beberapa hari terakhir? Lalu kau seperti merasa kehilangan tapi tidak tahu apa yang hilang. Merindukan hal yang tidak bisa kau jelaskan. Menginginkan sesuatu yang tidak ada. Menunggu yang tidak akan datang. Mencari suatu ketidaknyataan. Bagaimana jika semua orang terus-menerus mengatakan kalau kau tidak seperti dirimu lagi. Kau berubah, namun tidak menyadarinya. Telah terjadi perubahan besar. Perubahan yang menurutmu wajar, namun bagi mereka tidak. Kemudian ingatan itu kembali secara perlahan. Sangat pelan dan menyakitkan. Dengan begitu brutal. Bagaikan kulit yang dikupas dari daging. Bersamaan dengan hadirnya ingatan itu, hadir juga seseorang yang membawanya. Percayalah, aku sangat tahu bagaimana rasanya. ❞Buat apa takdir mempertemukan kita kalau akhirnya kita tetap tidak bisa bersama?❞