Description
PROLOG Bukan sebuah pertemuan yang disengaja. Bukan pula, keinginan untuk lebih dari pertemanan. Sering kita menyebutnya 'Takdir'. Sebuah jalan kehidupan yang tak pernah bisa aku, kamu, dan orang lain ketahui. Begitupun dengan pertemuan yang pernah aku dan kamu alami ini. Aku tak pernah menyangka, jika bersamamu dalam satu projek drama akan melahirkan sebuah rasa yang tak pernah biasanya aku rasa kan. Rasa bahagia yang setiap kali melihatmu. Rasa senang setiap kali bersamamu. Rasa semangat yang setiap kali akan bertemu denganmu. Rasa yang terus tumbuh dengan seiring berjalannya waktu, sampai akhirnya berjumpa dengan 'Perpisahan'. Sebuah jalan kehidupan yang sering kali manusia hindari tapi 'Takdir' Tuhan tidak akan pernah sejalan dengan keinginan manusia. Orang selalu berkata 'Pertemuan selalu melahirkan Perpisahan', tapi aku selalu yakin dengan Pertemuan kedua. Pertemuan yang akan membuat aku dan kamu akhirnya bersatu. Meski, rintangan yang tak pernah ku sangka dan harus ku hadapi.
I
