Start Reading
Description
Sang Imajiner tak pernah benar-benar ada. Ia tak hidup dalam apa yang manusia sebut realita. Betah berlama-lama dalam lubang pengharapan. Mengais kepeduliannya dalam mimpi-mimpi. Begitu nyata dalam sebuah paralelisasi. Begitu rajin menampakkan delusi. Begitu tinggi menumbuhkan ekspektasi.
PENUTUPAN
Continue Reading on Wattpad
