Description
Sudah hampir tiga tahun lebih dia terpenjara waktu. Penantian memang bukan hal yang mudah untuk di jalani. Apalagi saat ibu memaksa untuk menikah lagi. Lalu, pujaan hatimu? Buah hatimu? Itu memang bukan hal yang mudah untuk dilupakan. Tapi, di saat negeri mencium aroma perang dingin dengan sekutu, kau begitu amat membutuhkan pendamping hidup. Lantas caramu membunuh semua problema itu, mungkinkah akan mengutuk kutukan cinta yang telah terpecah belah seluruh kenangan? Ah, jangan kau pegang belati penuh karat itu! Tak ada yang memaksamu memang. Tak pula ada yang akan menghentikanmu. Pelan saja. Sampai gemetarmu menyurut perlahan. Nafasmu tak lagi tertahan. Pun resah yang sedari tadi menawan. Jangan berpikir terlalu jauh. Nikmati saja detik waktumu yang masih menetes. Demi gelisahmu, mungkin? Atau tanya yang akan segera terjawab.
Bagian 1 : Yang Memudar
