Description
"Sayang gue atau tahu bulat?" "Tahu bulat lah" "Kok gitu?!" "Tahu bulat itu makanan, sementara lo itu orang. Makanan gak pernah ninggalin gue sendirian. Sementara orang? Mereka bisa pergi kapan aja" "Pertama, gue alien. Kedua, kalaupun gue pergi, satu satunya destinasi tempat tujuan yang gue pengen, ya cuma kampung halaman gue, alias Pluto. Jadi gak mungkin gue jadi 'orang' yang ninggalin lo sendirian. Karena gue bukan orang, dan ongkos ke Pluto itu melebihi biaya makan lo yang seharga gaji Presiden selama setahun, Mile" "Uuu, Angga so sweet.." "Jadi sekarang lebih sayang gue kan?" "Iyalah." "karena tanpa lo, gue gak akan bisa beli banyak tahu bulat" "-__-" #### Sejak pertama kali bertemu Angga, Mile merasa sosok Angga bukanlah sosok asing baginya. Ia merasa, bahwa Angga memang akan hadir di waktu dan tempat ia berpijak waktu itu. seolah ini hanyalah reka ulang dari apa yang pernah terjadi padanya. Orang menyebutnya, De javu. Dan tidak jarang juga Mile merasa yang terjadi ketika bersama Angga adalah sesuatu yang bisa di sebut itu. Angga memang teman kecil Mile, tetapi rasanya bukan itu yang menyebabkan Mile merasa tak asing dengan sosok Angga. Namun akibat rasa penasarannya, Mile malah berakhir dengan percaya pada topeng yang selalu di pasang Angga di hadapan orang orang. Sampai ia lupa, bahwa Angga adalah seorang alien pluto yang sangat pandai bersembunyi
Satu - Lambaian tangan tak di kenal
