Bab 1 Mengikat tali sepatu

Seringnya aku terjaga di malam hari hanya untuk melelahkan diri. Huru hara siang hari ternyata tidak cukup kuat untuk menghabisi badan ku, Mata ku terjaga untuk menunggu pikiran ku yang mengembara.

Di hari ini, bersamaan rintik hujan berbunyi membangunkan imajinasiku. Awan berburu dingin diantara para pengendara yang berjuang pulang semakin mengembalikan kenangan yang sudah hampir 8 tahun berlalu trus membayangiku. Kesetiaannya seperti bulan yang ingin hadir pada setiap malamnya.

Hari selasa pagi yang hitam. Guntur dikejauhan serta angin yang membawa air langit yang menghujam kala itu adalah saksi bisu pada suatu lomba yang kami ikuti. Hari itu kami yakin akan mewarnai langit dengan warna pelangi dan menikmati kejayaan dalam masa remaja. Ego bercampur kepercayaan, benci yang memaknai cinta yang susah payah kami bangun hilang karena kesombongan hujan yang turun di hari itu membuat hati kami kini hitam. Mempercayai impian pelangi hilang sudah.

Setelah hari itu kami menjadi terpecah belah. Dari yang aku tahu kami sudah tidak perduli dengan kelompok kami Hingga kelulusan. Dan waktu terus berjalan, dan kami sudah mempunyai kehidupan masing-masing.