Kataria.byidria_
15 stories
Teman Sepelaminan  by idrianiiin
Teman Sepelaminan
idrianiiin
  • Reads 4,649
  • Votes 791
  • Parts 38
Sejauh ini masih berpegang teguh pada prinsip, 'Just friend not just married. Sebatas teman biasa, bukan teman menua'. Penganut paham anti baper dalam lingkup pertemanan. Tidak sepakat dengan asumsi, 'Mustahil ada pertemanan tanpa melibatkan perasaan di antara laki-laki dan perempuan'. Sebagaimana yang sudah berulang kali ditegaskan bahwasannya antara pertemanan dan perasaan adalah dua hal yang berlainan. Teman sepelaminan ialah sesuatu yang tak realistis dan tak bisa diterima oleh akal serta nalar. Jika memang ada, jawabannya tentu bukanlah kisah mereka. Karena ketiganya telah sama-sama bersepakat, tidak mungkin sampai di tahap akad. Published ; 04 Januari 2025
HAMSYA [ Seni Menata Hati ] by idrianiiin
HAMSYA [ Seni Menata Hati ]
idrianiiin
  • Reads 57,551
  • Votes 4,303
  • Parts 62
SPIN OFF || MERAWAT LUKA Peribahasa buah jatuh dari pohonnya itu memang benar nyata, bahkan yang terjadi justru buah jatuh sepohon-pohonnya. Bagaimana tidak dikatakan seperti itu, karena dia sangat mengikuti jejak sang ayah, terkhusus dalam hal bertemu dengan sang kekasih halal. Pernikahan menjadi sesuatu paling sakral, impian hampir semua orang, dan pastinya harus direncanakan dengan sangat matang. Lantas apa kabar dengan Hamizan? Pria berusia 24 tahun itu justru menikah di bawah tekanan dan desakan. Dipaksa menikahi perempuan pengganti sebab ulahnya sendiri. Tidak pernah terbayangkan oleh Naqeesya harus menikah dengan salah satu putra dari kerabat orang tuanya, di mana dia tahu betul jika pria yang menikahinya sangat mencintai perempuan lain yang kini berstatus sebagai iparnya. Harastha, perempuan bercadar yang ternyata merupakan kembaran Hamizan yang sejak lahir terpaksa harus dipisahkan. Kembali dipertemukan takdir dalam situasi yang bisa dikatakan tidaklah lazim, di mana Hamizan terang-terangan menjatuhkan hati pada sang kembaran. Ada sebuah pertarungan tak kasat mata di antara ketiganya, berperang melawan rasa yang tidak seharusnya ada. Lantas akan bertahan sampai manakah pernikahan tanpa rencana yang melibatkan Hamizan dan Naqeesya? Inilah sepenggal kisah tentang seni menata hati, memadukan satu demi satu potongan yang tak utuh. Sesuatu yang yang sejatinya sudah patah terpecah belah, pincang dari segala sisi, tapi terpaksa harus dibenahi. Published ; 16 September 2024
HARASTHA [ Seni Merawat Luka ] by idrianiiin
HARASTHA [ Seni Merawat Luka ]
idrianiiin
  • Reads 11,974
  • Votes 1,760
  • Parts 40
SPIN OFF RINTIK SENDU Luka ada karena kita yang dengan sadar menciptakannya, kecewa ada karena kita juga yang dengan sadar memupuknya. Jangan pernah menyalahkan Tuhan dengan dalih 'keadilan' karena kitalah yang terlalu banyak berangan. Seolah mengkambinghitamkan takdir, meraung tak terima dengan apa yang ada di depan mata, seakan dunia telah hancur dan runtuh seketika. Bangunlah! Jangan terlalu mendramatisir. Namanya hidup memang harus berkawan dengan 'perjuangan'. Tidak ada luka yang sembuh secara tiba-tiba, maka rawatlah! Merawat luka tidak ada salahnya jika memang bahagia menjadi tujuannya. Jangan pernah abai atau meremehkan, karena luka yang besar dan dalam berawal dari luka kecil yang dibiarkan tanpa pernah mendapat penanganan. -Harastha Razqya-
Rintik Sendu Musim Kedua  by idrianiiin
Rintik Sendu Musim Kedua
idrianiiin
  • Reads 12,452
  • Votes 1,358
  • Parts 30
SEQUEL RINTIK SENDU || SELESAI PART MASIH LENGKAP Disatukan bukan karena sama-sama menginginkan, melainkan karena keadaan yang membuat keduanya harus hidup saling berdampingan. Dua kepala yang pada hakikatnya saling bertolak belakang, dipaksa harus satu arah dan tujuan. Mahligai yang semula dijalankan atas dasar keterpaksaan, lambat laun tumbuh jadi saling membutuhkan. Inilah kisah Hamna dan Hamzah, dua insan yang saling menyadari kekurangan dan berpegang teguh untuk bisa saling menyempurnakan. Publish : 03 Januari 2024 Finish : 10 Mei 2024
Rintik Sendu Musim Pertama  by idrianiiin
Rintik Sendu Musim Pertama
idrianiiin
  • Reads 105,549
  • Votes 6,380
  • Parts 52
SPIN OFF || EPILOG TANPA PROLOG Melajang di usia matang bukanlah mimpi buruk. Justru mimpi buruk yang sesungguhnya ialah, kala dia harus menerima perjodohan yang telah dirancang sang ibu. Sekadar membayangkannya saja tak mampu, apalagi jika harus terjebak dalam pernikahan yang tidak inginkan. Sedangkan, hatinya masih tertawan sosok di masa lalu. Mampukah Hamzah berdamai dengan kenyataan dan membuka hati pada sosok baru? Start | Jum'at, 03 November 2023 Finish | Kamis, 14 Desember 2023
Epilog Tanpa Prolog  by idrianiiin
Epilog Tanpa Prolog
idrianiiin
  • Reads 23,174
  • Votes 3,058
  • Parts 60
DISCLAIMER || NARASI & DIALOG BAKU Kisah yang tidak pernah DIMULAI, tapi harus berakhir dengan kata SELESAI. Terdengar cukup memiriskan, tapi itulah kenyataan. Garis takdir memang tidak bisa dikendalikan, hanya sekadar bisa direncanakan tanpa tahu apakah mampu untuk direalisasikan. Terdengar lucu, padahal menyakitkan. Dunia memang tidak pernah ramah bagi insan yang menitipkan harapan selain pada Tuhan. Sebatas bisa berangan, tapi tak bisa diwujudkan. Publish | 19 Juni 2023 RE-UPLOAD | 1 September 2023
Banafsha [ PROSES TERBIT ] by idrianiiin
Banafsha [ PROSES TERBIT ]
idrianiiin
  • Reads 3,868
  • Votes 506
  • Parts 21
PROSES TERBIT || PART SUDAH TIDAK LENGKAP Berawal dari sebungkus nasi, berakhir dipinang dan diajak berikrar suci. Kurang lebih seperti itulah kisah yang dialami oleh perempuan bernama Raiqa Shezan Banafsha. Semua bermula dari cuitannya yang tertulis dalam sebuah nasi kotak, yang kerapkali dia sebarluaskan di kala Jumat datang. "Doakan saya semoga segera menikah. Siapa tahu di antara kalian ada yang doanya lebih cepat Allah ijabah." -R. S. Banafsha. Dia hanya minta untuk didoakan, tapi ikhwan yang menerima nasi pemberiannya mengasih lebih, dirinya beserta seperangkat mahar. Publish ; Senin, 25 Desember 2023
Cinta Tapi Diam Series 1 || END by idrianiiin
Cinta Tapi Diam Series 1 || END
idrianiiin
  • Reads 62,499
  • Votes 7,172
  • Parts 27
SELESAI || PART MASIH LENGKAP Diam dan memendam adalah kegiatan yang sangat amat identik dengan perempuan. Bukan bermaksud mempermainkan ataupun tak memiliki keberanian, hanya ingin merahasiakan apa yang seharusnya disembunyikan. Tapi bukankah itu lebih baik? Bahkan Putri Nabi saja melakukan hal yang serupa untuk menjaga kesucian cinta yang telah Allah berikan. Jika dengan diam bisa menghindarkan diri dari hal yang tidak Allah sukai. Kenapa harus berkoar-koar menyuarakan isi hati? Terdengar klasik dan sudah bisa ditebak akhir kisahnya akan seperti apa. Cinta itu terkuak dan bersandinglah keduanya dalam sebuah hubungan sakral pernikahan. Tapi sayang seribu sayang karena kisahku tak seindah dan sesederhana itu. Aku harus menelan banyak kepahitan dan kegagalan, karena calon suamiku yang selalu kabur tanpa sepengetahuan. Bukan hanya satu atau dua kali, melainkan sudah berkali-kali. Alhasil aku pun memutuskan untuk menjaga rapat-rapat cinta tersebut, biarkan hanya ribuan bait doa yang menemani dan biarkan pula lantunan Kalam Illahi yang menyertai. Publish : 20 April 2020-08 Juni 2020 Cover by ©khia_fa
Renjana  by idrianiiin
Renjana
idrianiiin
  • Reads 6,741
  • Votes 1,199
  • Parts 32
SELESAI || PART MASIH LENGKAP Allah akan menguji iman masa mudamu dengan didatangkannya sosok yang dulu pernah diminta. Seseorang yang selalu riuh dalam doa, dipuja, serta kerapkali dijadikan sebagai tujuan utama. Dihadapkan pada dua pilihan, bukan perihal dia lagi yang harus diperjuangkan, melainkan Dia-lah yang jauh lebih pantas untuk dipertahankan. Hati bersorak agar kukuh pada pendirian, tapi bisikan setan tak kalah gencar melakukan perlawanan. Perkara cinta dan dunia memang tak dapat dipisahkan, terlebih jika sudah menyangkut ihwal iman yang kadangkala turun tanpa pemberitahuan. Lantas siapakah yang kini harus diprioritaskan? Publish : 21 Agustus 2022 End : 24 Desember 2022
Ta'aruf? Siapa Takut! | END by idrianiiin
Ta'aruf? Siapa Takut! | END
idrianiiin
  • Reads 250,093
  • Votes 26,956
  • Parts 35
SELESAI || PART MASIH LENGKAP "Tunggu aku tiga atau lima tahun lagi. Aku akan segera datang ke rumah untuk melamar." Pernah mendengar kalimat sejenis itu? Percayalah itu bukan sebuah kepastian yang patut untuk diharapkan. Jika memang berniat untuk menghalalkan, sekarang pun bisa disegerakan. Ingat, perempuan itu tak selalu harus menanti, bisa saja memberanikan diri untuk mengungkap isi hati. Untuk apa menunggu sesuatu yang belum pasti? Hanya buang-buang energi. Dan untuk kalian para kaum lelaki, perempuan tak membutuhkan banyak sesumbar janji, cukup buktikan serta tunjukkan tanpa harus melibatkan banyak janji-janji ilusi. Pantaskan diri, kuatkan hati, dan katakanlah, "Aku siap menjadikanmu sebagai istri." Publish : 18 Juli 2020 s/d 18 Agustus 2020