Melangitkan Namamu #5
aii_kireina
- Reads 21,745
- Votes 1,802
- Parts 40
"Dokter Kenan? Mari silahkan, dok. Sudah waktunya buka puasa, kan?" tanya Tita, yang sedang meletakkan piring di meja makan. "Silahkan, dok. Sudah saya siapkan pir.."
"Terimakasih." sela Kenan, yang kini sudah duduk menghadap meja makan. "Selamat berbuka." lanjutnya, saat Tita sudah menempati kursi yang ada di hadapannya.
"Selamat berbuka juga, dok." Tita tersenyum ke arah Kenan, yang hanya di jawab dengan gumaman oleh Kenan.
"Untung tuan rumah. Untung anaknya Bu Fita dan Pak Bayu. Kalau bukan, udah aku jitak kepalanya!" geram Tita dalam hati, setelah meneguk air putih untuk membatalkan puasanya. "Biar saya ambilkan, dok."
"Nggak usah. Alhamdulillah tangan saya masih berfungsi dengan baik."
Tita mengerjapkan matanya setelah mendengar jawaban dari Kenan itu. Rasanya ingin mengumpat dalam hati, kalau saja ia tidak ingat dengan puasa yang sudah ia lakukan seharian tadi. "Astaghfirullah.. Astaghfirullah. Sabar, Ta, sabar. Ingat, orang sabar, nominal saldo rekeningnya panjang."
*****
Sheril Titania Wiratama, sulung dari keluarga Danang Aryabagus Wiratama adalah pribadi yang blak-blakan. Ia suka mengatakan apa yang ada dipikirannya, daripada memendamnya dalam hati, yang akan berujung menjadi angin lalu. Asal jangan angin yang keluar bunyinya itu ya..
Tut!
Duh! Tuh kan! Baru aja dibilangin, udah keluar anginnya.
Tapi, emang Si Tita masih bisa kentut sembarangan kalau misalnya ada di dekat cowok itu?
Yuk kepoin kisahnya Tita!